Cadar dan Jenggot

Arifa mengambil masker bergambar hello kitty, menutupkan ke hidung dan mulut.
"Ummi...lihat....Dik Arifa pake cadar", tertawa senang.

Abrar mengambil spidol hitam, menggambar jenggot.
"Nihh....Mas Abrar udah punya jenggot....". bangga.

Kawan, maka sekarang jelaslah bahwa cadar dan jenggot merupakan stereotip "teroris", hanyalah dikontruksi oleh media-media sekuler, liberal.

Jika memang cadar dan jenggot adalah ciri teroris, suatu hal yang menyeramkan, bagaimana mungkin anak umur empat tahun dan enam tahun meniru-niru hal yang menyeramkan.

Jika memang cadar dan jenggot adalah ciri teroris, bagaimana mungkin anak kecil, yang pikirannya lugu, merasa bangga mengikutinya.

Memakai cadar dan memiliki jenggot adalah hal yang menyenangkan, membanggakan bagi mereka. Karena cadar adalah ciri khas Ibunya, seseorang yang menyayanginya. Jenggot adalah ciri khas ayahnya, seseorang yang menjadi teladannya.

Maka, masihkan kita mengikuti kontruksi media sekuler dan liberal? atau kita akan mengikuti sunah Rasulullah?