Diar Cucu Lucu Part 3 : Tas Baru
Belum ada 4 bulan, tas sekolah Abrar sudah jebol dan sobek
di sana-sini. Entah kualitasnya yang jelek, atau karena menjadi tempat
melampiaskan isi hati Abrar. Kalau sedang semangat, tasnya diseret-seret sambil
berlari. Kalau sedang marah, tasnya dibanting. Kalau sedang bosan menunggu,
tasnya diinjak, menjadi tempat nangkring kaki. Sudah dijahit, jebol lagi,
jahit, jebol lagi. Maka, tas sudah sangat layak dipensiunkan.
Permasalahannya adalah bagaimana bila Arifa iri hati? Tas
Arifa, karena belum pernah dipakai untuk sekolah, masih sangat bagus, tak ada
lecet sedikitpun, meski belinya bersamaan dengan tas Abrar. Beli tas baru,
sangat tidak dibutuhkan untuk Arifa. Maka, jauh-jauh hari, Ummi dan Abi sudah
berbicara dari hati ke hati dengan Arifa tentang tas Abrar yang sudah jebol dan
harus diganti, sementara tas Arifa masih sangat bagus dan belum perlu diganti.
Arifa manut.
Rencana membeli tas baru di toko berjalan lancar, Arifa
tidak rewel meminta beli tas. Sebagai hadiah, Arifa mendapat lolipop made in Indonesia dan susu strawbery.
Sampai pulang, Arifa pun manis.
Usai bangun tidur, Arifa menjejer tasnya dengan tas baru
Abrar, yang dilengkapi roda dan tarikan serupa koper (untuk mengantisipasi
kemungkinan diseret-seret lagi).
Arifa : Ummi...
Ummi : Hemmm....
Arifa : Kalo udah gedhe (s)egini (sambil mengangkat tangan
di atas kepala), De Alifa mau sekolah...
Ummi : InsyaAllah...
Arifa : te(r)us mau bawa buku-buku yang banyak, tempat makan
pink dan ungu, tempat minum pink....
Ummi : Hemmm....
Arifa : te(r)us...nanti tas De Alifa sobek di sini, di sini,
di sini..... (menunjuk tempat-tempat yang sama dengan sobeknya tas Abrar)
Ummi : Lho, kok ndoain tasnya sobek???
Arifa : Iyaaa, biay nanti beli yang balu, tas kopey.....
(senyum-senyum)
Ummi : ?????????
Wkwkwkwkwk, ternyata oh ternyata......