Anaam
Lepas shubuh, terdengar tangis kencang. Tak hanya satu orang, beberapa orang wanita.
Rumah di ujung jalan itu penuh tangis. Anaam, gadis 18 tahun di rumah itu meninggal karena kecelakaan mobil. Kejadiannya di motorway dari Islamabad menuju Lahore. Gadis cantik, langsing, baru lulus sekolah. Innalillahi wa inna ilahi raajiuun.
Ami, sang Ibu sangat kehilangan.
Saya takziah dan memeluk Ami. Saya hanya bisa mengatakan agar Ami bersabar.
Ketika mau pamit pulang, saya dipeluk lagi oleh Ami. Dengan bahasa Urdu, Ami mengatakan kurang lebih begini:
"Kamu tolong jangan pulang, temani saya di sini, karena sekarang kamu yang jadi anak saya. Itu brother kamu, ini sister kamu." Kata Ami sambil menunjuk anak laki-laki dan anak perempuannya yang duduk di ruangan duka itu.
Saya mau pulang tapi bingung jadinya....
Rumah di ujung jalan itu penuh tangis. Anaam, gadis 18 tahun di rumah itu meninggal karena kecelakaan mobil. Kejadiannya di motorway dari Islamabad menuju Lahore. Gadis cantik, langsing, baru lulus sekolah. Innalillahi wa inna ilahi raajiuun.
Ami, sang Ibu sangat kehilangan.
Saya takziah dan memeluk Ami. Saya hanya bisa mengatakan agar Ami bersabar.
Ketika mau pamit pulang, saya dipeluk lagi oleh Ami. Dengan bahasa Urdu, Ami mengatakan kurang lebih begini:
"Kamu tolong jangan pulang, temani saya di sini, karena sekarang kamu yang jadi anak saya. Itu brother kamu, ini sister kamu." Kata Ami sambil menunjuk anak laki-laki dan anak perempuannya yang duduk di ruangan duka itu.
Saya mau pulang tapi bingung jadinya....