Tragedi Kloset dan Nikmat Karet Gelang


Semalem adalah malem pertama misah lagi dengan suami, setelah kurang lebih 1 bulan bareng terus. Jam 21.00 aku mulai tidur. Nyenyak sekali.... enak... cuacanya isis, karena sorenya baru aja ujan. senengnya lagi, pinggangku tidak terasa sakit yang teramat, seperti malem2 biasanya.

Tiba-tiba, tidur indahku terganggu oleh gemericik air, cukup deras. Sangat mengganggu. Ditambah dengan pompa air yang tiap 6 menit kembali menarik air tanah. Aku mencoba menguatkan diri buat bangun dan mengecek kamar mandi. Hiks, ternyata klosetnya bocor!!!

LOGIKA KLOSET DUDUK.
Itulah yang belum aku pahami. Jam 01.00, dengan ditemani si sulung yang aktif menendang2, aku mencoba memahami logika sebuah kloset duduk. Wal hasil, sampe hampir jam 2, aku tak menemukan penjelasan apapun. Sekaligus aku tak tahu apa nama-nama tiga benda di dalam penampung air kloset itu.

Akhirnya setelah berbasah-basah, aku memaksa untuk tidur lagi. tapi ga bisa.
Aku menunggu shubuh untuk bisa menelpon suamiku. Aku ga mau mengganggu tidur indahnya.

Tibalah shubuh yang kunanti. Aku minta suamiku membuka penampung air kloset di hotel tempatnya menginap dan menjelaskan nama-nama bagian peralatan di dalamnya serta fungsinya. Hemmmh.... susah juga. Aku masih bingung gimana menghentikan bocornya kloset. Tapi setidaknya sekarang aku jadi tahu, sumber kebocoran adalah pelampung yang patah, sehingga tidak bisa menjalankan fungsi normalnya: menekan secara otomatis pompa penarik air. Jadi air secara otomatis tetap terisi di penampungan air kloset, dan secara otomatis pula akan bocor.

Tiba-tiba......
Ngiiiiing.......................
Cek...cek... Aku mencoba mengutak-atik lagi.
Alhamdulillah..... datang anugerah besar! Ada ide!!!

Dengan karet gelang!!!

Dengan karet gelang, aku menutup bagian pelampung yang fungsinya bisa menarik air dari bawah. BISA!!!

Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh.... leganya...
Akir tidak bocor lagi.
Malam berikutnya, aku bisa tidur nyenyak.
Nikmat yang luar biasa!!!