Diary Cucu Lucu Part 3 : Tahan Tawa

Abrar dan Arifa punya kebiasaan aneh. Kalau mereka bertengkar, mereka tidak mau saling memaafkan begitu saja, harus ada upeti. Upetinya adalah yang mau minta maaf harus membuat performance badut dulu. Kalau performance itu bisa membuat tertawa, maka permintaan maaf diterima.

Permasalahannya adalah mereka sering sekali konflik. Dua-duanya iseng, dua-duanya cengeng pula, dan dua-duanya sama-sama tidak banyak ide untuk membadut. Perdamaian sangat alot.

Kali ini giliran Abrar yang iseng. Jumpalitan dia membadut depan Arifa, goyang sana-goyang sini, lidah melet sana-melet sini, sampai (maaf) ngupil pake jempol kaki. (adegan disensor ya, ampun deh). Tapi, Arifa sama sekali tidak tersenyum.

Ummi : Dik, jangan curang! Lihatin dong Mas Abrar, masa malah tengok ke samping!
Abrar : Udah Ah.... De Arifa nggak ketawa-tawa.....
Ummi : Ya mbadut dong yang lucu..... masa gitu-gitu aja gerakannya?

Abrar mulai membadut lagi di atas tempat tidur.
Tiba-tiba Arifa memelet-meletkan lidah, sambil mengeluarkan suara-suara aneh "we...we....we...we.......".

Haaahhhh!!! ternyata itu cara Arifa mencoba menahan tawa.

Ummi : Udah...udah...Mas..... ni kalo Dik Arifa udah kayak gini berarti udah mau ketawa, tapi ditahan.

Dugaan Ummi benar, Arifa tertawa juga. Hemmm, padahal Arifa nggak pernah lho nonton acara "Tahan Tawa" di Trans TV.