Diary Cucu Lucu Part (di Lahore) : Merasa Sudah Jagoan

Pekan kedua sekolah, Arifa hampir tidak menangis. Pekan ketiga, menangis lagi. Oh, tampaknya tidak menangis di pekan kedua karena diiming-imingi hadiah. Setelah hadiah didapat, kembali menangis. Ummi menemui Teacher Resyam, guru Arifa, untuk mendengarkan apa saja yang dilakukan Arifa di kelas.

“Ti-tam, wa-thum”

Ini kalimat yang membuat Teacher Resyam dan Teacher Maryam tertawa. Oh, ternyata Arifa minta izin ke Teacher Resyam untuk ke washroom. Yang membuat teacher Resyam tidak suka adalah Arifa bolak-balik ke washroom, tidak selalu buang air kecil. Ke washroom hanya alasan saja biar Arifa bisa jalan-jalan ke kelas Abrar, atau keliling sekitar kelas mencari bulu gagak yang jatuh dan biji-bijian pohon di halaman sekolah. :)

Teacher tidak boleh masuk kelas

Suatu kesempatan, Teacher Resyam keluar kelas. Ketika beliau akan masuk kelas, didapati Arifa sedang jalan-jalan di dalam kelas. Teacher meminta Arifa duduk di kursi. Entah karena marah atau takut, Arifa malah menutup pintu kelas dan mengganjal dengan badan. Teacher tidak boleh masuk kelas.

Hemmm....

Mungkin karena sudah 1 tahun mengantar dan menjemput Abrar di sekolah yang sama, Arifa sudah sangat familiar dengan lingkungan sekolah, jadi malah merasa jagoan, jalan-jalan dan tidak mau duduk di kelas. Dahulu Abrar kebalikannya, hanya duduk di kelas, tidak berani sama sekali jalan-jalan. Ketika tahun lalu Teacher Resyam mendapati Abrar berani jalan-jalan di dalam kelas, malah teacher bercerita ke Ummi dengan bangga.