PhD : Penjual Sotoy 2

Okelah, kalau penjual pakaian sok tahu, masih agak wajar, mungkin mereka takut pakaian sudah di bawa ke rumah, lalu dikembalikan gara-gara terlalu besar atau terlalu kecil. Nah, yang ini, Uncle penjual sayur langganan saya bikin kesel.

Karena Uncle tidak bisa berbahasa Inggris, saya bicara dengan bahasa "Broken Urdu", atau urdu patah-patah (tidak sesuai grammar)

Saya : Uncle, sayur Saag seikat
Uncle : Sayur Saag harus sama sayur Palek (sepaket maksudnya)
Saya : Tidak Uncle, saya memasak cara Indonesia.
Uncle : Tidak bisa, Saag harus campur dengan Palek.
Saya : Saya memasak cara Indonesia, ayo beri Saagnya.
Uncle : Tidak bisa, Saag mix Palek.
Saya : Gggggrrrrhhhmmm... Ya sudah tidak jadi beli.

Kawan, di Uncle sayur langganan saya, sayur Zaag dan sayur Palek diikat terpisah, satu ikatnya itu besar-besar sekali. Minimal pembelian satu ikat. Nah, saya sedang bosan sayur Palek, mubazir kan kalau harus beli dua-duanya.

Solusinya, saya diajari sahabat saya. Bicaralah seperti ini "Mujhe sirf Saag chahiy".
Artinya, Saya hanya perlu Saag.

Tapi saya lupa bertanya, gimana cara bicara dalam bahasa Urdu "Uncle jangan sotoy dong, dunia nggak cuma selebar gerobak sayur Uncle!". Tidak mungkin kan, saya memasak Saag ala Indonesia, terus nggak enak rasanya, sayurnya saya kembalikan ke Uncle.