Senandung Firdausi

(Eps.1)


Entah sudah berapa lama aku di depan laptop. Mengganti font di template label 103, untuk sebuah nama. Font times new roman rasanya lebih pas bila namanya agak resmi; Joko, Kartini, Hadi misalnya. Lalu aku ubah menjadi font Jokerman. Kupandangi lekat-lekat nama di label itu. Tidak. Tak pas. Misal nama Pinkan, Charlie tentu pas diketik dg font Jokerman.


Lalu aku scroll ke bawah....mencari dan mencari font yang tepat untuk sebuah nama yang sangat memikat dibanding nama-nama _customer_ lain. Akhirnya aku menemukan sebuah font indah, melengkung-lengkung, seakan mengikuti irama bila  aku menyebutkan namanya: Senandung Firdausi.


Tiba-tiba sebuah whats app masuk. Dari customerku.

"Assalamu'alaikum Mba, gimana pesananan Al Qur'an saya? Bisa sebelum Ramadhan kan?"


Deg. Sebagai penjual online yang masih amatiran, aku merasa seperti dikejar-kejar sesuatu menyeramkan bila ada pesan WA seperti itu.


"Wa'alaykumsalam wr wb. Insyaallah diusahakan Bu. Pesanan Ibu baru disubmit tanggal 13. Di SOP penerbit, 10 hari kerja baru selesai Bu. Dan hari ini ini baru hari ke-8. Nanti saya akan terus pantau proses percetakannya ya Bu."


Aku mencoba menjawab setenang mungkin. Dengan icon-icon senyum, bunga, dan stiker-stiker yang menenangkan tentunya.


Beres. Kesan yang aku dapat si Ibu customer mau mengerti.


Aku menyalakan mesin print. Lembar demi lembar label 103 tercetak nama-nama customer Al Qur'an Terjemahan Perkata personal. Ini proyek besar perdana! Sebagai, sekali lagi - penjual online yang masih amatir - adalah hal yang luar biasa mendapat pesanan di atas lima juta. Ditambah lagi, dari orang yang tak dikenal di dunia nyata. Beliau sudah beberapa kali membeli di OkeShop, toko online yang baru aku kelola beberapa bulan. Pembayaran selalu beres. Jadi bismillah aku coba beranikan diri menerima pesanan hampers Ramadhan berupa Al Qur'an cetak nama.


"Mba...saya ngejar Ramadhan ya Mba. Mau saya bagi saat acara Tarhib Ramadhan di Rutan," Begitulah chatting awal dengan customerku,sebelum akhirnya _deal._ 


Rutan? Rumah Tahanan? Napi, jeruji, kriminal. Mendadak tanganku gemetar ketika membaca kiriman data nama-nama yang akan dicetak di sampul Al Qur'an. Mataku terhenti pada nama Senandung Firdausi. Seperti teringat sesuatu, tapi sungguh terlalu samar.


Kuamati box-box hampers yang sudah kuhias cantik dengan bunga-bunga dan pita. Kuambil yang berlabel Senandung Firdausi. Mata saya tiba-tiba berkaca-kaca. "Siapakah kamu?", "Apa yang terjadi dalam perjalanan hidupmu?", "Pernahkah kita berjumpa?"


Aku coba memejamkan mata. "Hai otak, hai hati, ini cuma jualan. Ada banyak nama yang sama persis di dunia ini. Nggak usah dipikirin!" Aku coba menasihati diri sendiri.


Susah. 

Tak bisa.


Senandung Firdausi.Bagaimana nama seindah itu bisa terjeblos ke balik jeruji?


***

(Bersambung Insyaallah☺️)