Kucing dan Coaching
Di suatu musim dingin, di bawah sinar matahari yang lembut, saya duduk di atas charpai, di atap rumah, bersama seorang Pakistani.
Saya : OK Miss, karena Anda sudah mengajari saya bahasa Urdu, sekarang saya akan mengajarkan Anda bahasa Indonesia.
Pakistani : OK.
Tiba-tiba datang seekor kucing menyapa kami, meong...
Saya : Nah, itu. Cat dalam bahasa Urdu "Bili", dalam bahasa Indonesia "kucing"
Pakistani : Apa? Koo-ching? (tertawa)
Saya : Nahi. Ku - cing
Pakistani : (Mengambil bolpoint dan menulis "C-O-A-C-H-I-NG")
Saya : Ooooh..... No..... (lalu menulis K-U-C-I-N-G)
Pakistani : Kooching
Saya : Kucing
Pakistani : Kucing
Saya : Yup!!!
Hufff, baru satu kata saja saya sudah capai tertawa.
- kadangkala, memberi hiburan untuk Pakistani itu perlu -
Saya : OK Miss, karena Anda sudah mengajari saya bahasa Urdu, sekarang saya akan mengajarkan Anda bahasa Indonesia.
Pakistani : OK.
Tiba-tiba datang seekor kucing menyapa kami, meong...
Saya : Nah, itu. Cat dalam bahasa Urdu "Bili", dalam bahasa Indonesia "kucing"
Pakistani : Apa? Koo-ching? (tertawa)
Saya : Nahi. Ku - cing
Pakistani : (Mengambil bolpoint dan menulis "C-O-A-C-H-I-NG")
Saya : Ooooh..... No..... (lalu menulis K-U-C-I-N-G)
Pakistani : Kooching
Saya : Kucing
Pakistani : Kucing
Saya : Yup!!!
Hufff, baru satu kata saja saya sudah capai tertawa.
- kadangkala, memberi hiburan untuk Pakistani itu perlu -