Budget Film, Masalah Utamakah?

Saya sering menemukan artikel, berita, atau review tentang film-film Indonesia yang menekankan tentang budget. "Ini film dengan budget termahal!" Atau "Ini film dengan budget minim, jadi saya maklum".

Apakah budget itu hal terpenting? 
Apakah budget itu bisa jadi masalah utama?

Tidak, menurut saya.

Pemborosan dana film bisa saja terjadi, jika kolaborasi produser, sutradara, dan penulis skenario tidak bagus. Kalau budgetnya banyak, buatlah senario film yang tidak sekedar promosi keindahan luar negeri. Apa menariknya? Ini film, bukan iklan tentang luar negeri. Jika budgetnya minim, buatlah skenario yang sederhana, tidak memerlukan pernak-pernik mahal.

Jika tidak mempunyai dana banyak untuk membayar artis papan atas, maka ini tanggung jawab dalam casting. Cari orang-orang yang berkarakter seperti dalam tokoh film. Biarkan dia memerankan dirinya sendiri. 

Kalau bisa membayar, datangkanlah cameo-cameo. Tapi kalau tak punya, pun tak apa.

Kalau mau ada figuran, jangan sekedar cari figuran, yang bicaranya sangat kaku. Jangan sampai figuran merusak suasana. Kalau ingin figurannya bicara, cari orang yang sehari-hari melakukan peran yang diinginkan dalam film. Kalau "menthok" tidak dapat, ya figuran jangan bicara. Diam saja.

Saya masih ragu, jangan-jangan pemborosan juga terjadi dalam pengelolaan dana film.
Saya masih gemas, mengapa belum ada film Indonesia yang masuk nominasi Oscar untuk film berbahasa asing.

Gemas dengan film Indonesia.
Tapi, sayang, saya hanya baru bisa gemas di diary ini.