Bertengkar? Silahkan Mengungsi
Saya baru saja datang ke
Pakistan. Suami saya pun pindah dari hostel
(kost-kostan) ke rumah kontrakan yang akan kami tempati bersama. Ketika
berpisah dengan teman-teman hostel, seorang senior (laki-laki) berkata :
“Baskoro, kalau kamu sedang
bertengkar dengan istri kamu, pintu hostel
ini akan selalu terbuka untukmu”.
Di kesempatan lain, saya berkenalan
dengan tiga senior suami yang rumah kontrakannya tidak jauh dari rumah
kontrakan kami. Saya menjuluki gadis-gadis muda itu sebagai “pesona kecerdasan
dan kecantikan dari balik cadar”. Usai berkenalan, mereka berpamitan. Salah
satu memberi nasihat :
“Isti, kalau kamu bosan dengan urusan rumah tangga, ada masalah dengan
Baskoro, silahkan jangan ragu ke rumah kami”.
Wuahahahaha..... Sama aja ya pihak laki-laki dan pihak perempuan. Jangan-jangan persepsi mereka
(karena semua masih bujang dan lajang), kalau sudah menikah pasti butuh
mengungsi kalau sedang bertengkar. Ck ck ck..
Beruntunglah, dengan cerita yang
sangat panjang dan perjalanan yang lika-liku, ternyata ada perwakilan dari hostel suami dan rumah kontrakan senior
yang melangsungkan pernikahan tak lama setelah gelar Doctor diraih. Menentang
tradisi! Menikah tanpa dijodohkan orangtua, juga “tanpa pacaran”. Oooh... so
sweet... Semoga tidak bertengkar ya mereka, biar nggak mengungsi ke rumah kami.
Wkwkwkwk