PhD : Frozen!
Kawan lama bertanya : Isti, di mana sekarang?
Saya : Pakistan!
Kawan lama terkejut : Haahh! Ngapain? kok bisa nyasar kesana?
Saya : Jihad laah...! ngapain lagi?
Kawan lama menganggap serius : Lawan Taliban?
Saya : Jihad ngelawan "frozen"!
Kawan, mungkin banyak yang mengira Pakistan hanya gersang dan panas. Itu salah. Meski Pakistan, tetaplah ia "luar negri", dengan empat musimnya. Puncak musim dingin di Lahore, kota saya, bisa sampai 1 derajat celcius. Di beberapa tempat yang dataran tinggi malah bersalju.
Saya, dahulu kala, selalu lemah dalam hal cuaca dingin. Pertama kali ke puncak Bogor, saya langsung diare.
Maka, saya merasa episode tinggal di Pakistan adalah benar-benar latihan jihad, bersungguh-sugguh melawan kebekuan. Karena kata suami saya, mungkin suatu saat nanti saya akan ke negara yang lebih dingin lagi. Jadi ini hanyalah latihan.
Maka saya sedang mencoba agar bisa benar-benar mengatakan "The cold will never bother me anymore".
:
Saya : Pakistan!
Kawan lama terkejut : Haahh! Ngapain? kok bisa nyasar kesana?
Saya : Jihad laah...! ngapain lagi?
Kawan lama menganggap serius : Lawan Taliban?
Saya : Jihad ngelawan "frozen"!
Kawan, mungkin banyak yang mengira Pakistan hanya gersang dan panas. Itu salah. Meski Pakistan, tetaplah ia "luar negri", dengan empat musimnya. Puncak musim dingin di Lahore, kota saya, bisa sampai 1 derajat celcius. Di beberapa tempat yang dataran tinggi malah bersalju.
Saya, dahulu kala, selalu lemah dalam hal cuaca dingin. Pertama kali ke puncak Bogor, saya langsung diare.
Maka, saya merasa episode tinggal di Pakistan adalah benar-benar latihan jihad, bersungguh-sugguh melawan kebekuan. Karena kata suami saya, mungkin suatu saat nanti saya akan ke negara yang lebih dingin lagi. Jadi ini hanyalah latihan.
Maka saya sedang mencoba agar bisa benar-benar mengatakan "The cold will never bother me anymore".
: