Dear Ibu-Ibu yang suka berantem di Facebook,
Dear Ibu-Ibu yang suka berantem di Facebook,
Ibu-Ibu sedang marah kepada siapa? Teman, relasi, saingan kerja?
Tahukah Ibu-Ibu, ketika menulis status kemarahan di Facebook itu sama artinya dengan Ibu-Ibu "teriak" marah kepada sejumlah teman Ibu-Ibu di Facebook. Ibu-Ibu punya teman berapa di Facebook? 300, 3000, atau sudah full? Nah, teman sejumlah itulah yang mendengar teriakan kemarahan Ibu-Ibu.
Tahukah Ibu-Ibu, ketika menulis status kemarahan di Facebook itu sama artinya dengan Ibu-Ibu "teriak" marah kepada sejumlah teman Ibu-Ibu di Facebook. Ibu-Ibu punya teman berapa di Facebook? 300, 3000, atau sudah full? Nah, teman sejumlah itulah yang mendengar teriakan kemarahan Ibu-Ibu.
Dear Ibu-Ibu yang suka berantem di Facebook,
Saya ajari cara berantem. Jika marah dengan teman atau tetangga, datangi langsung rumahnya. Gubrak-gubrak pintunya, pecahkan saja gelasnya biar ramai. Satu lawan satu. Selesai. Hanya Ibu dan teman atau tetangga yang tahu. Beranikah Bu? Tidak perlu mencari dukungan teman-teman Facebook untuk berantem. Itu artinya mengundang perang dunia maya.
Dear Ibu-Ibu yang suka berantem di Facebook,
Media sosial adalah ruang publik yang harus kita hormati bersama. Kita perlu menggunakan kemampuan melek media sosial (social media literacy skill) dalam mengolah akun Facebook kita.
- Salam Perdamaian Dunia Maya -