Diary Cucu Lucu Part 4 : Bukan Cendol, Tapi Falooda
Awal musim dingin ini ada Chrysanthemum Festival di Race Course Park. Kami datang bersama keluarga Budhe Tina dan
Tante Anggi. Sayang, kami datang terlalu sore, sehingga taman penuh dengan
pengunjung. Sangat susah mencari tempat parkir.
Saat pulang,
Ummi : Kita sering
ke Race Course Park, tapi baru kali ini Ummi lihat taman penuh orang kayak
cendol!
Abrar : Ummi,
cendol itu apa?
Oh ya, jadi teringat percakapan Budhe Tina dan putranya di
taman.
Budhe Tina : Wah, susah ini mau foto-foto, sudah kayak
cendol!
Aarij :
Mama, cendol apa sih Ma?
Tampaknya ada yang terlupa oleh para orangtua. Baik Abrar
dan Aarij sama-sama tidak mempunyai banyak referensi tentang kuliner Indonesia.
Kapan terakhir mereka makan cendol?
Ummi : Ohya, ralat
Mas. Kita sering ke Race Course Park,
tapi baru kali ini Ummi lihat taman penuh orang kayak FALOODA!
Falooda adalah minuman khas Pakistan, bentuknya seperti mie
dipotong-potong. Penampakannya agak mirip dengan cendol. Setidaknya, Falooda
lebih segar dalam ingatan Abrar dibanding cendol.