Diary Cucu Lucu Part 4: Mainan Orangtua
Banyak orang berpendapat, salah satu alasan ingin mempunyai anak adalah agar ada "mainan" di rumah, sehingga lebih betah. Anak adalah mainan dan hiburan.
Anda percaya?
Kalau saya tidak percaya seratus persen dengan pendapat itu.
Karena anak zaman sekarang sudah sangat pintar!
Buktinya adalah.....
(Di ruang keluarga)
Arifa : Abi, berdiri dekat tembok.
OK.
Kakinya diangkat satu.
Bagus.
Sekarang, kedua tangan diangkat.
Seperti itu terus ya, Kak Arifa mau melukis Abi.
Satu menit, dua menit, menit-menit berlalu.
Abi : Kak, Abi pegeeel dooong....
Arifa : No... No... Sedang dilukis, tidak boleh bergerak.
Merdeka!
Sekarang anak "mainan" orangtua.
(Di tempat tidur)
Abrar : Dik Arifa.....mau naik onta tidak? (Naik ke punggung Abi)
Arifa : Tidak, Kak Arifa maunya naik keledai. (Langsung lompat ke punggung Ummi)
Merdeka lagi!!!!
Ummi Abi pasrah, zaman sudah berubah.
(Ngomong-ngomong, onta kawin dengan keledai, anaknya jadi apa ya?)
Anda percaya?
Kalau saya tidak percaya seratus persen dengan pendapat itu.
Karena anak zaman sekarang sudah sangat pintar!
Buktinya adalah.....
(Di ruang keluarga)
Arifa : Abi, berdiri dekat tembok.
OK.
Kakinya diangkat satu.
Bagus.
Sekarang, kedua tangan diangkat.
Seperti itu terus ya, Kak Arifa mau melukis Abi.
Satu menit, dua menit, menit-menit berlalu.
Abi : Kak, Abi pegeeel dooong....
Arifa : No... No... Sedang dilukis, tidak boleh bergerak.
Merdeka!
Sekarang anak "mainan" orangtua.
(Di tempat tidur)
Abrar : Dik Arifa.....mau naik onta tidak? (Naik ke punggung Abi)
Arifa : Tidak, Kak Arifa maunya naik keledai. (Langsung lompat ke punggung Ummi)
Merdeka lagi!!!!
Ummi Abi pasrah, zaman sudah berubah.
(Ngomong-ngomong, onta kawin dengan keledai, anaknya jadi apa ya?)