Apakah Bahagia Itu?
"Apakah Bahagia Itu?" tanya seorang ibu dengan anak yang masih kecil-kecil.
Bahagia adalah saat kau memangku anakmu sambil bermain di ayunan sebuah taman. Dan kalian tertawa bersama.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah ketika kau berlomba lari dengan anakmu. mereka tertawa sangat riang, padahal sebelumnya mereka sangat marah gara-gara kau membujuknya untuk tidak menonton tivi.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah saat anak-anakmu berebutan kue buatanmu, sambil menikmati hujan yang turun dengan lembutnya, di beranda rumah sore itu. sementara suamimu sibuk menjawab pertanyaan anak-anakmu tentang mengapa hujan turun dan dari apakah pelangi terlukis.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah ketika kau bisa tersenyum dengan tulus sambil membukakan pintu untuk suamimu yang keletihan bekerja.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah lantai rumah yang basah ketika anak-anakmu bermain air sambil belajar berwudhu.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah jari tangan anakmu yang berdarah saat dia belajar memotong mangga. Tangisnya mereda saat kau menceritakan bahwa dia telah berhasil belajar sesuatu yang baru. Lantas dia bertanya tentang darah, tentang bagaimana menggunakan pisau, dan tentang pertolongan pertama.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah semangkuk kolak yang kau berikan kepada tetanggamu.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah ketika orangtuamu, kakak-kakakmu, mertuamu, saudara-saudara iparmu, berteriak kegirangan saat kau datang bertandang.
Sang Ibu hanya mengangguk kecil...sambil terus berjalan di atas rumput yang basah.
Dia mengambil setangkai bunga yang tergeletak di atas rumput, entah dipetik oleh siapa.
"Bahagia adalah..." gumam Sang Ibu, "Sekuntum bunga yang tak berpisah dengan tangkainya dan menjadi tempat hinggap kupu-kupu yang cantik." Seketika itu, bunyi palu hakim kembali terngiang... .saat perceraian terasa demikian menyakitkan. Tiba-tiba, semua sepi. Senyap.
Megamendung, Penghujung Maret 2008,
Saat hujan turun seperti diayak.
REKOMENDASI BUKU:
Gaya penceritaan ini terinspirasi buku dongeng pengantar tidur, MELUKIS CINTA, karya Clara NG. Saya merekomendasikan teman-teman membaca buku ini. Sangat bagus untuk dongeng pengantar tidur anak-anak (kelak)
Bahagia adalah saat kau memangku anakmu sambil bermain di ayunan sebuah taman. Dan kalian tertawa bersama.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah ketika kau berlomba lari dengan anakmu. mereka tertawa sangat riang, padahal sebelumnya mereka sangat marah gara-gara kau membujuknya untuk tidak menonton tivi.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah saat anak-anakmu berebutan kue buatanmu, sambil menikmati hujan yang turun dengan lembutnya, di beranda rumah sore itu. sementara suamimu sibuk menjawab pertanyaan anak-anakmu tentang mengapa hujan turun dan dari apakah pelangi terlukis.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah ketika kau bisa tersenyum dengan tulus sambil membukakan pintu untuk suamimu yang keletihan bekerja.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah lantai rumah yang basah ketika anak-anakmu bermain air sambil belajar berwudhu.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah jari tangan anakmu yang berdarah saat dia belajar memotong mangga. Tangisnya mereda saat kau menceritakan bahwa dia telah berhasil belajar sesuatu yang baru. Lantas dia bertanya tentang darah, tentang bagaimana menggunakan pisau, dan tentang pertolongan pertama.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah semangkuk kolak yang kau berikan kepada tetanggamu.
"Apakah Bahagia Itu?"
Bahagia adalah ketika orangtuamu, kakak-kakakmu, mertuamu, saudara-saudara iparmu, berteriak kegirangan saat kau datang bertandang.
Sang Ibu hanya mengangguk kecil...sambil terus berjalan di atas rumput yang basah.
Dia mengambil setangkai bunga yang tergeletak di atas rumput, entah dipetik oleh siapa.
"Bahagia adalah..." gumam Sang Ibu, "Sekuntum bunga yang tak berpisah dengan tangkainya dan menjadi tempat hinggap kupu-kupu yang cantik." Seketika itu, bunyi palu hakim kembali terngiang... .saat perceraian terasa demikian menyakitkan. Tiba-tiba, semua sepi. Senyap.
Megamendung, Penghujung Maret 2008,
Saat hujan turun seperti diayak.
REKOMENDASI BUKU:
Gaya penceritaan ini terinspirasi buku dongeng pengantar tidur, MELUKIS CINTA, karya Clara NG. Saya merekomendasikan teman-teman membaca buku ini. Sangat bagus untuk dongeng pengantar tidur anak-anak (kelak)