Media : Dubbing
Sekarang saya tahu kenapa saya dahulu tidak suka film India.
Karena didubing (sulih suara)! Suara Sanjay Dut dan Amitha Bachan berubah jadi suara
Indonesia. Yah, hilang rasa.
Padahal, seninya menonton sebuah film itu ada di “rasa”
bahasa.
Selain mendapatkan pesan positif dari sebuah tontonan, saya juga ingin anak-anak saya tahu bahwa sebuah tontonan yang baik bukan hanya dari segi cerita, tapi juga dari bahasa, musik, dan penataan animasinya.
Tapi, kalau hanya memikirkan keluarga, tidak masalah ya saya berkata "Dubbing itu tidak perlu!". Tapi saat melihat masyarakat, banyak anak-anak yang dilepas orangtuanya di depan TV tanpa didampingi, bagaimana mereka bisa menikmati tontonan dengan berbagai macam bahasa asing ya?
Aih, pelik juga ya masalah dubbing, harus juga memikirkan:
- anak-anak yang tidak didampingi orangtua saat menonton TV
- orang-orang dewasa yang kemampuan membaca teksnya kurang memadai
- kemampuan para dubber
- kurangnya tenaga ahli sutradara dubber
- juga peraturan-peraturan terkait dubbing.
Perlu banyak mengkaji lagi. Namun satu hal yang ingin saya tekankan, sebuah karya film tidak hanya dinikmati soal visualisasi saja, tapi indahnya bahasa yang dituturkan oleh penutur aslinya juga perlu untuk dinikmati. Bahasa itu indah. Bagaimana anak-anak bisa mengerti bahwa di dunia ini bahasa itu banyak sekali dan semuanya indah!
Tapi, kalau hanya memikirkan keluarga, tidak masalah ya saya berkata "Dubbing itu tidak perlu!". Tapi saat melihat masyarakat, banyak anak-anak yang dilepas orangtuanya di depan TV tanpa didampingi, bagaimana mereka bisa menikmati tontonan dengan berbagai macam bahasa asing ya?
Aih, pelik juga ya masalah dubbing, harus juga memikirkan:
- anak-anak yang tidak didampingi orangtua saat menonton TV
- orang-orang dewasa yang kemampuan membaca teksnya kurang memadai
- kemampuan para dubber
- kurangnya tenaga ahli sutradara dubber
- juga peraturan-peraturan terkait dubbing.
Perlu banyak mengkaji lagi. Namun satu hal yang ingin saya tekankan, sebuah karya film tidak hanya dinikmati soal visualisasi saja, tapi indahnya bahasa yang dituturkan oleh penutur aslinya juga perlu untuk dinikmati. Bahasa itu indah. Bagaimana anak-anak bisa mengerti bahwa di dunia ini bahasa itu banyak sekali dan semuanya indah!