Filmku : Lagaan
Oh My God, saya baru saja nonton film yang sudah terkenal 14 tahun lalu. Terlambat sekali bukan? Ini film sungguh keren, masuk festival film internasional. Duh, kemana saja ya saya 14 tahun lalu? Kok baru nonton sekarang.
Ini film Amir Khan, Keren banget!
Oh, pertama saya mengagumi musik di sepanjang film ini. Bollywood campur Disney! Perancang musiknya adalah AR Rahman. Keren banget dan pas, karena memang ada tokoh Elizabeth yang dari Inggris. Musiknya, India zaman dahulu dan "aroma" Eropa klasik. Top.
Oh, pertama saya mengagumi musik di sepanjang film ini. Bollywood campur Disney! Perancang musiknya adalah AR Rahman. Keren banget dan pas, karena memang ada tokoh Elizabeth yang dari Inggris. Musiknya, India zaman dahulu dan "aroma" Eropa klasik. Top.
Kedua, saya suka penceritaannya. Saya suka ceritanya, saya suka dialog-dialognya, saya suka OSTnya.
Saya melihat video behind the scene film ini, sangat menarik. Syuting di sebuah pedesaan di Rajashtan. Saya tidak membayangkan bagaimana panasnya.
Film ini juga romantis. Tema cinta hanya sebagai "pelengkap", bukan tema utama. Tema utama adalah pertandingan kriket melawan penjajah Inggris. Tapi tetap bisa romantis ketika ada adegan cinta.
Romantis menurut saya bukan ciuman atau sejenisnya ya.
Romantis ketika Gauri, di suatu malam, dengan sembunyi-sembunyi dan menutupi wajahnya di balik sari, menyatakan kesediaan mendukung Bhuvan bertanding kriket.
Romantis ketika Bhuvan menyatakan tidak bisa melupakan bantuan Elizabeth dalam perjuangan para petani melawan penjajah Inggris di pertandingan Kriket. Elizabeth pun menyatakan tidak bisa melupakannya. Hanya itu saja. Tapi penonton tahu, yang tidak bisa dilupakan Elizabeth adalah sosok Bhuvan, Dan Elizabeth hanya bisa menatap Bhuvan dari kereta kudanya, meninggalkan tanah India menuju Inggris.
Wajar sekali film keren ini mendapat penghargaan di Festival Film Internasional untuk nominasi Film berbahasa asing.
.
Saya melihat video behind the scene film ini, sangat menarik. Syuting di sebuah pedesaan di Rajashtan. Saya tidak membayangkan bagaimana panasnya.
Film ini juga romantis. Tema cinta hanya sebagai "pelengkap", bukan tema utama. Tema utama adalah pertandingan kriket melawan penjajah Inggris. Tapi tetap bisa romantis ketika ada adegan cinta.
Romantis menurut saya bukan ciuman atau sejenisnya ya.
Romantis ketika Gauri, di suatu malam, dengan sembunyi-sembunyi dan menutupi wajahnya di balik sari, menyatakan kesediaan mendukung Bhuvan bertanding kriket.
Romantis ketika Bhuvan menyatakan tidak bisa melupakan bantuan Elizabeth dalam perjuangan para petani melawan penjajah Inggris di pertandingan Kriket. Elizabeth pun menyatakan tidak bisa melupakannya. Hanya itu saja. Tapi penonton tahu, yang tidak bisa dilupakan Elizabeth adalah sosok Bhuvan, Dan Elizabeth hanya bisa menatap Bhuvan dari kereta kudanya, meninggalkan tanah India menuju Inggris.
Wajar sekali film keren ini mendapat penghargaan di Festival Film Internasional untuk nominasi Film berbahasa asing.
.