Simbok Nangisi Putu
Ada seorang cucu, tinggal di luar negeri. Suatu hari dia menelpon neneknya.
"Hallo Mbo...."
"Ya..., sudah makan tho Cu?"
"Seminggu ini belum makan nasi Mbo...."
Lantas, si Nenek menangis, sedih sekali, menyayat hati. Nenek meratapi nasib cucunya.
Saat lebaran, si cucu menelpon lagi.
"Hallo Mbo..."
"Ya...Cu...di sana lebaran makan apa tho Cu?"
"Mbo, di sini lebaran cuma makan nasi tempe sambel trasi....."
Si Nenek kembali menangis, kali ini tangisnya tak henti-henti. Lebaran di saat orang-orang makan opor, rendang, gulai, dan semua yang daging-daging, cucu satu-satunya di luar negeri cuma makan tempe sambel trasi. Akhirnya si cucu ditelpon sama si Nenek.
"Hallo Cu..."
"Ya...Mbo..."
"Simbok mau ngirim uang buat beli tiket pesawat. Pulang saja ke Indonesia, uripmu kok nelongso nemen. Seminggu nggak makan nasi, lebaran makannya cuma nasi sambel trasi", Neneknya menelpon sambil menangis tersedu-sedu.
"Mbo....seminggu saya memang nggak makan nasi Mbo, tapi bukan karena nggak punya uang. Justru karena di sini banyak sekali makanan, ada roti, kentang, gandum, spagheti, makaroni, mie, dan masih banyak sekali Mbo. Lebaran cuma makan nasi tempe sambel trasi, juga bukan karena saya nggak punya uang, Mbok. Justru karena saya punya banyak uang, saya bisa beli beras pulen impor dan kedele impor, jadi saya bisa bikin nasi liwet dan tempe di luar negeri. Ini makanan mewah Mbo, harta karun Mbo".
"Memangnya Cucu bisa tho nggak makan nasi setiap hari?"
"Kenapa nggak bisa Mbo, hidup nggak harus dengan nasi Mbo....?"
"Begitu tho Cu, jadi penasaran. Simbok mau beli tiket pesawat, nyusul Cucu...."
Si Nenek menutup telpon dengan perasaan plong, bahagia tak terkira.
--- Sambil membayangkan Nenek saya masih hidup ------
"Hallo Mbo...."
"Ya..., sudah makan tho Cu?"
"Seminggu ini belum makan nasi Mbo...."
Lantas, si Nenek menangis, sedih sekali, menyayat hati. Nenek meratapi nasib cucunya.
Saat lebaran, si cucu menelpon lagi.
"Hallo Mbo..."
"Ya...Cu...di sana lebaran makan apa tho Cu?"
"Mbo, di sini lebaran cuma makan nasi tempe sambel trasi....."
Si Nenek kembali menangis, kali ini tangisnya tak henti-henti. Lebaran di saat orang-orang makan opor, rendang, gulai, dan semua yang daging-daging, cucu satu-satunya di luar negeri cuma makan tempe sambel trasi. Akhirnya si cucu ditelpon sama si Nenek.
"Hallo Cu..."
"Ya...Mbo..."
"Simbok mau ngirim uang buat beli tiket pesawat. Pulang saja ke Indonesia, uripmu kok nelongso nemen. Seminggu nggak makan nasi, lebaran makannya cuma nasi sambel trasi", Neneknya menelpon sambil menangis tersedu-sedu.
"Mbo....seminggu saya memang nggak makan nasi Mbo, tapi bukan karena nggak punya uang. Justru karena di sini banyak sekali makanan, ada roti, kentang, gandum, spagheti, makaroni, mie, dan masih banyak sekali Mbo. Lebaran cuma makan nasi tempe sambel trasi, juga bukan karena saya nggak punya uang, Mbok. Justru karena saya punya banyak uang, saya bisa beli beras pulen impor dan kedele impor, jadi saya bisa bikin nasi liwet dan tempe di luar negeri. Ini makanan mewah Mbo, harta karun Mbo".
"Memangnya Cucu bisa tho nggak makan nasi setiap hari?"
"Kenapa nggak bisa Mbo, hidup nggak harus dengan nasi Mbo....?"
"Begitu tho Cu, jadi penasaran. Simbok mau beli tiket pesawat, nyusul Cucu...."
Si Nenek menutup telpon dengan perasaan plong, bahagia tak terkira.
--- Sambil membayangkan Nenek saya masih hidup ------