Diary Cucu Lucu Part 2 : Kaos Kaki Kakak Nadia




Mas Abrar senang sekali bertanya hal yang baru dilihatnya. Kalau bertanya, panjang sekali ekor-ekor pertanyaan yang lain. Itu yang kadang berpotensi membuat "kesal", apalagi kalau yang ditanya sedang capek. Seperti siang itu, saat kakak sepupunya yang sudah SMA pulang sekolah. Seperti biasa, Mas Abrar girang menyambutnya di pintu. Mas Abrar melihat kakaknya pulang tanpa kaos kaki.

Mas Abrar : Kakak Nadia, kok nggak pake kaos kaki?
Kak Nadia : Kaos kaki Kakak Dia diambil Bu Guru.
Mas Abrar : Kok diambil Bu Guru?
Kak Nadia : Bu Guru Kakak Dia nggak punya kaos kaki (sambil berlalu masuk kamar, cari aman sepertinya).

Mas Abrar langsung berlari mencari Ummi. Ketemu, di dapur, langsung laporan.

Mas Abrar : Ummi, kok Bu Gulu Kakak Nadia nggak punya kaos kaki?
Ummi        : Oooh.... Kakak Nadia pulang nggak pake kaos kaki ya? Itu bukan karena Bu Guru nggak punya kaos kaki Sayang. Kakak Nadia sedang dihukum.
Mas Abrar : Kok dihukum?
Ummi        : Iya, kan ini hari Jumat, harusnya Kakak Nadia memakai kaos kaki hitam. Tapi Kakak Nadia pakainya kaos kaki putih. Karena nggak sesuai peraturan sekolah, Kakak Nadia dihukum, kaos kakinya diambil Bu Guru.
Mas Abrar : Kalo jumat pake kaos kaki item?
Ummi        : Betul!
Mas Abrar : Pake kaos kaki putih kapan?
Ummi        : Dari hari senin sampai kamis harus pakai kaos kaki putih....
Mas Abrar : Hali senin Abaw pake kaos kaki walna-walni Mi...., nggak dihukum......

Gedubrak Gedebug Gedebug!!!! Ya iyaa tentu doong Naaak, Mas Abrar 'kan masih Play Group. Hahahahahaha, bisa-bisa aja.