Diary Cucu Lucu Part 3 (di Lahore) : Eskrim Gratis


Suatu sore, di awal musim panas, kami jalan-jalan bersama keluarga Tante Anggi ke Bahria Town Park. Seperti biasa, kalau ada taman, hampir pasti ada gerobak merah es krim Walls dan gerobak orange es krim Amore. Usai berlari-larian, Arifa – seperti biasa pula – merasa lapar dan minta beli es krim. Ummi membolehkan. Abrar lari menuju gerobak Walls dan Arifa lari menuju gerobak Amore. Jarak dua gerobak ini tak jauh.

Sesampai di rumah, Arifa bercerita.

Arifa : Ummi, tadi Dik Arifa dikasih es klim sama Uncle.
Ummi : Dikasih?
Arifa : Iya..., Uncle milihin es klim yang gedhe, yang ada pelmennya. 
Ummi : Iiiih... itu bukan dikasih. Ummi bayar. Lain kali tungguin Ummi ya, kan Ummi nganter Mas Abrar ke gerobak merah dulu.

Kronologisnya begini, Arifa “utuk-utuk” ke gerobak. Uncle es krim langsung mengangkat Arifa nangkring di tangkringan gerobak, seperti umumnya anak-anak pakistan kalau beli es krim. Setelah es krim didapat, Arifa pergi nggak melihat Ummi bayar. Kok uncle eskrimnya khuznudhan banget kalau Ummi mau bayar, main kasih-kasih aja. Kalau Ummi kabur nggak bayar gimana coba?