Boboiboy


Boboiboy adalah serial animasi komedi superhero produksi Malaysia. Bercerita tentang seorang anak laki-laki Melayu bernama Boboiboy yang mempunyai kekuatan super. Boboiboy bisa membagi dirinya menjadi tiga tokoh yaitu Boboiboy petir (dengan senjata keris petir), Boboiboy tanah (bisa membentuk tanah tinggi), dan Boboyboi angin (dengan senjata pusaran angin).  Kekuatan ini diperoleh dari bola kuasa (Ochobot) yang sebenarnya milik Adu Du (musuh dari luar angkasa). Adu Du, makhluk berkepala kotak berwarna hijau, mempunyai anak buah berupa robot bernama Probe dan sebuah komputer ajaib. Adu Du bermaksud menyerang bumi agar bisa menguasai seluruh biji coklat (kokoa) di bumi, termasuk coklat di kedai koko milik Tok Aba (Kakek Boboiboy). Biji coklat ini akan dijual di planet tempat Adu Du dan memenuhi ambisi Adu Du untuk menjadi kaya raya.

Dalam menghadapi Adu Du dan pasukannya, Boboiboy dibantu oleh Yaya, Ying, dan Gopal. Yaya adalah anak perempuan berjilbab yang bisa terbang. Ying merupakan anak keturunan China yang bisa bergerak sangat cepat. Sedangkan Gopal adalah anak keturunan India yang mampu mengubah apa saja menjadi makanan.

Dalam episode-episode berikutnya, cerita berkembang dengan menampilkan tokoh baru seperti Fang, sahabat Boboiboy yang sering tidak setuju dengan aksi Boboiboy; Mama Zila yang bisa berubah menjadi monster bila melihat hal-hal yang tidak rapi; dan musuh baru seperti Ejo Jo dan robot Petai. Kekuatan Boboiboy pun bertambah menjadi Boboiboy api (dengan senjata bebola api), Boboiboi air, Boboiboy halilintar (dengan senjata pedang halilintar), Boboiboy taufan (dengan kekuatan Gerudi Taufan), dan Boboiboy Gempa.

MUATAN POSITIF:
  • Boboiboy rajin membantu siapa saja, bahkan mau membantu Adu Du, musuh pertamanya yang katanya mau tobat tidak mencuri biji coklat lagi. Bersama teman-temannya dan juga Adu Du, mereka membentuk tim Bubadibako (Berbuat Baik Dibalas Koko). Mereka membantu siapa saja (menangkap ayam, membersihkan sampah, dan lain-lain) sambil membawa kotak amal, silahkan boleh menyumbang boleh juga tidak. Uang yang terkumpul akan digunakan untuk membeli coklat untuk Adu Du.
  • Di Malaysia, Boboiboy dan Yaya seperti menjadi icon baru bagi anak-anak. Boboyboi dan teman-temannya sering muncul dalam iklan layanan masyarakat. Bahkan ada iklan layanan masyarakat spesial dengan judul “Apa Kata Yaya”. Setap episode “Apa Kata Yaya” mengisahkan tentang kecerobohan salah satu tokoh dan akibatnya, diakhiri dengan penampilan Yaya dengan jilbab pinknya dengan pesan-pesan tertentu. Misalnya: belajarlah secara bijak, tidur pada waktu sesuai, bersabarlah dengan adik kecil, akui kesalahan, dan lain-lain.
  • Boboiboy menampilkan persahabatan tanpa memandang keturunan. Melayu, China, dan India bisa bersahabat dekat.

MUATAN NEGATIF: 
  • Muatan kekerasan seperti aksi berkelahi, menendang, memukul tampak hampir di setiap episode. Sekalipun tampak di hampir setiap episode, dan berpotensi mudah ditiru anak, namun tidak mendominasi keseluruhan muatan secara umum. 
  • Beberapa kata kasar dan umpatan tampak di beber untuk anak-anak usia remaja, tayangan ini aman untuk ditonton, karena pertarungapa episode.


PERHATIAN UNTUK ORANGTUA, GURU, DAN PENDAMPING:
  • Perlu dijelaskan pada anak-anak bahwa meski bahasa Malaysia hampir seratus persen sama dengan bahasa Indonesia, namun ada perbedaan “rasa bahasa”. Misal, tokoh-tokoh di Boboiboy sering mengakhirkan kalimatnya dengan kata “Haaahhhhh?”. Mungkin di Malaysia, ini wajar. Tapi di Indonesia, misal bagi keluarga penganut tata krama Jawa, cara berbicara seperti itu tidak sopan. Khawatir, anak-anak meniru dan berbicara dengan orangtua missal dengan kalimat seperti ini “Mama mau pergi kemana Hahhhh???”.

  • Ada dua kata yang sering sekali muncul di sini, yaitu “seronok” dan “comel”. Sebenarnya, Bahasa Malaysia dan Bahasa Indonesia mempunyai definisi yang sama untuk dua kata ini. Seronok artinya hal yang menyenangkan untuk dilihat, comel artinya kecil, mungil, bagus. Namun, dua kata ini sudah “tercemar nama baiknya” dalam masyarakat Indonesia. Jika orang berkata “seronok”, itu artinya vulgar, berkonotasi dengan seks. Comel dikonotasikan dengan cerewet, banyak bicara yang tidak ada manfaatnya. Jika anak-anak dirasa bisa memahami, ada baiknya dijelaskan (IP).