Kerinduan yang Mengaburkan Kenyataan

Saat sedang di kamar, terdengar tiga anak muda sedang mengobrol di pinggir jalan.
Tiba-tiba mendengar kata "gue..."
Saya menepuk pipi.
Sadarlah!

Saat sedang menjemur pakaian, ada dua tukang bangunan sedang membetulkan saluran air rumah tetangga.
Tiba-tiba terdengar musik "Yen ing tawang ono lintang" yang dibawakan oleh Waldjinah.
Saya menepuk pipi.
Sadarlah!

Saat sedang menemani anak-anak bermain.
Melihat coret-coretan Abrar.
Saya baca, "Acar"
Acar? Darimana Abrar tahu tentang acar?
Saya menepuk pipi.
Sadarlah!

Rupanya....
Kerinduan hati telah mengaburkan kenyataan di depan mata.
Anak-anak muda itu tidak bicara logat Jakarta "Gue". Mereka sedang mengobrol dalam bahasa Urdu.
Tukang-tukang bangunan itu tidak sedang mendengarkan lagu Waldjinah, tapi lagu India.
Abrar tidak menulis "acar" pelengkap sate Indonesia itu, tapi menulis "A Car", sebuah mobil.

Rindu,
Simpanlah kerinduan,
dalam doa-doa....
Kerinduan terhadap keluarga di tanah air.