Bapakku Hebat (5)
(Cerita ini diambil dari kumpulan kisah manis (kukis) "Bapakku Hebat"; kado milad Bapakku yang ke 67. Kumpulan kisah ini aku cetak cuma 2 eksemplar. Satu buat Bapakku & keluargaku. Satunya lagi buat aku. Hehe. Nah, inilah kukis -5)
Cuci Kaki Dulu
”Sebelum tidur, jangan lupa cuci kaki
dan tangan dulu, ya”
Paling menyenangkan di malam hari, setelah PR selesai dikerjakan, adalah bermain-main sampai mata mengantuk. Saat itu, listrik belum banyak dimiliki warga kampung saya. Permainan paling mudah adalah bermain sandiwara hewan dengan menggunakan bayang-bayang tangan. Ada kuda, kijang, burung, bebek, dan ular. Kalau purnama sedang bersinar, kami bergabung dengan anak-anak tetangga bermain citung-citung atau petak umpet. Tentu saja, lebih asyik tanpa alas kaki agar mudah berlari untuk sembunyi.
Saking lelahnya bermain citung-citung, saya langsung menuju tempat tidur. Dalam sekejap saya sudah tertidur.
Tapi, dalam tidur terdengar langkah-langkah pelan, dan gemericik air. saya merasakan dinginnya kaki.
Saat saya bangun, saya melihat kedua kaki saya bersih. Padahal, seingat saya, setelah bermain saya belum ke kamar mandi.
Rupanya, yang berjalan mengendap-endap, dan membawa seember air adalah Bapak yang akan mencucikan kaki saya saat tidur.
dan tangan dulu, ya”
Paling menyenangkan di malam hari, setelah PR selesai dikerjakan, adalah bermain-main sampai mata mengantuk. Saat itu, listrik belum banyak dimiliki warga kampung saya. Permainan paling mudah adalah bermain sandiwara hewan dengan menggunakan bayang-bayang tangan. Ada kuda, kijang, burung, bebek, dan ular. Kalau purnama sedang bersinar, kami bergabung dengan anak-anak tetangga bermain citung-citung atau petak umpet. Tentu saja, lebih asyik tanpa alas kaki agar mudah berlari untuk sembunyi.
Saking lelahnya bermain citung-citung, saya langsung menuju tempat tidur. Dalam sekejap saya sudah tertidur.
Tapi, dalam tidur terdengar langkah-langkah pelan, dan gemericik air. saya merasakan dinginnya kaki.
Saat saya bangun, saya melihat kedua kaki saya bersih. Padahal, seingat saya, setelah bermain saya belum ke kamar mandi.
Rupanya, yang berjalan mengendap-endap, dan membawa seember air adalah Bapak yang akan mencucikan kaki saya saat tidur.
(Tq bwt NQ..nyang udah ngegambar)