Media : Behind The Scene

Satu hal lagi yang saya ajarkan pada anak-anak saya, jangan hanya sekedar menonton sebuah tontonan atau film. Tonton juga Behind The Scene film atau serial tersebut. Pertama, saya ingin agar anak-anak saya tahu, itu cuma rekayasa, itu cuma permainan kamera, itu cuma permainan komputer. Kedua, saya ingin anak-anak menghargai sebuah proses. 

Ada tontonan yang tidak kami berikan kepada anak-anak, karena misalnya banyak perkelahian atau karena memang bukan buat anak-anak. Tapi, kadang kami carikan behind the scenenya. Misal film-film robot dari Jepang. kami carikan behind the scene, jagoan melompat dari ketinggian tapi ternyata tidak tinggi dan ada kasur empuk di bawahnya. Atau seperti film Avatar. Saya tidak mau anak-anak saya menonton film dewasa itu. Tapi video behind the scenenya sangat menarik, diperlihatkan bahwa semua itu permainan komputer. Mengendarai kuda di syutingnya, di filmnya jadi mengendarai naga. Hanya menaiki batu-batuan di sebuah ruangan, di filmnya jadi menaiki batu-batuan yang mengambang di udara. Melempar bola di sebuah ruangan, di filmnya jadi melempar bom di hutan belantara. Sungguh sangat menarik!

Film Masha and The Bear misalnya. Di serial Masha, Masha adalah anak yang sangat nakal dan super aktif. Saya perlihatkan behind the scene, di mana Alina Kukushlina mengisi suara Masha. Dia gadis kecil yang sangat kalem, hanya dengan duduk atau berdiri saat mengisi suara, tapi di filmnya bisa menjadi Masha yang sangat kacau. Itu sebuah proses yang sangat menarik.

Saya pun jika tertarik sebuah film, biasanya saya langsung mencari video behind the scenenya. Saya ingin selain menghargai sebuah hasil, saya juga menghargai sebuah proses.