phd : Result Day

Term kedua, Abrar dan Arifa ketinggalan pelajaran sebulan lebih. Saya sih santai saja, masih pre-nursery dan nursery gitu lho. Kami memang summer vacation tiga bulan ke Indonesia, Malaysia, dan Singapura. 

Akibatnya, saat Grand Test, Abrar dan Arifa tidak bisa menjawab semua soal. Di Pakistan, ada tiga term, masing-masing ada weekly test, monthly test, grand test.

Saat Result Day, seperti biasa, madame principal berkeliling menanyakan ke wali murid berapa prosentase nilai yang didapat.

Well, saya selalu mencoba agar tidak didatangi Madame. Menurut saya, nilai tidak penting. Lebih penting anak-anak saya bahagia di sekolah. 

Ups, saya berpapasan dengan Madame. 
Yah, pasti deh!

Madame meminta map hasil test Abrar.

Madame : Kok hanya 74 persen?
Saya : Kami 'kan ke Indonesia, jadi Abrar ketinggalan. Tapi bukan masalah besar buat saya.
Madame : Tapi Anda harus membantu dia! Minimal 90 persen.
Saya: Tapi Madame.......
Madame : Harus!

Yah, saya masih seperti biasa, tidak pernah memaksa Abrar untuk belajar. Ada PR ya dikerjakan, tidak ada ya main-main.

Term ke tiga, Abrar 98 persen, nomor 4 di kelas. Dapat piala. Alhamdulillah. Berkah.

Saya senang, tanpa paksaan, Abrar bisa. 
Cuma saya khawatir, khawatir Madame mengira saya mengirim Abrar ke tuition centre, seperti hampir seluruh teman sekolah Abrar.