PhD : Pengantin Sewa

Kalau tahu tradisi Pakistan dalam menikahkan anak-anaknya, pastilah kita akan geleng-geleng kepala prihatin. Bagaimana tidak, di sini mempelai wanita harus memeberikan "dowry" kepada mempelai pria. Dowry ini bisa berupa seperangkat tempat tidur, barang pecah belah semacam piring dan kawan-kawan,juga baju-baju untuk calon suami dan keluarga calon suami. Belum lagi, baju pengantin harus beli.

Maka, suatu hari, ketika mengobrol dengan kawan soal pernikahan saya di rumah saya, mereka kaget.

Saya : Saya tidak membeli tempat tidur baru, itu tempat tidur lama yang memang tersedia di rumah orang tua saya. Bed Cover yang beautiful itu, saya sewa. Baju pengantin saya dan suami saya, itu sewa. Sepatu, saya sewa.
Kawan : Sewa, semua sewa?
Saya : Ya, saya sewa. Buat apa dong kalau saya beli? Hany dipakai satu kali, dan cuma dua jam.
Kawan : Murah sekali. (geleng-geleng)

Nah, itu bedanya. Tapi yang penting cinta saya nggak sewa!

:)